Dalam
tetes hujan, yang dilihat oleh orang lain adalah tetesan air.
Tapi yang
kulihat adalah air mata rindu yang luruh dari langit.
Aku
Percaya, Dalam setiap tetes hujan ada sebuah lagu yang hanya bisa didengar oleh
mereka yang rindu. Ada sebuah melodi yang dapat dirasakan oleh setiap jiwa yang
kesepian
Diiringi
angin dingin, merasuk ke dalam hati yang sedang pilu luruh.
---
Sendunya
wajah mu, dulu pernah mengitari hariku dengan keindahan.
Tak
kusangka kini, betapa wajah itu bisa meruntuhkan harapanku, hanya dengan
membayangkannya.
Aku
sedang sendiri, Saat Hujan kembali bernyanyi. Berlindung di teduhnya atap,
berdua dengan kenangan.
Tanpa
sadar air mataku jatuh bersama hujan.
Rasanya
perih, seperti luka yang ditetesi air
garam
Aku
merindukanmu sejak detik pertama kau meninggalkanku
Dan raut
wajahmu menjadi siluet manis yang tersimpan diingatanku
Seperti
saat pertama melihatmu, aku langsung mencintaimu.
Dan
seperti saat pertama mendengar tetes hujan. Aku langsung Merindukanmu
Tak
taukah kamu, dalam tetes hujan, aku merasakanmu..
Sayangku,
Jodohku yang telah pergi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar