Rabu, 18 September 2019

Dalam Tetes Hujan

Dalam tetes hujan, yang dilihat oleh orang lain adalah tetesan air.
Tapi yang kulihat adalah air mata rindu yang luruh dari langit.

Aku Percaya, Dalam setiap tetes hujan ada sebuah lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu. Ada sebuah melodi yang dapat dirasakan oleh setiap jiwa yang kesepian
Diiringi angin dingin, merasuk ke dalam hati yang sedang pilu luruh.

---
Sendunya wajah mu, dulu pernah mengitari hariku dengan keindahan.
Tak kusangka kini, betapa wajah itu bisa meruntuhkan harapanku, hanya dengan membayangkannya.

Aku sedang sendiri, Saat Hujan kembali bernyanyi. Berlindung di teduhnya atap, berdua dengan kenangan.
Tanpa sadar air mataku jatuh bersama hujan.
Rasanya perih, seperti luka yang ditetesi  air garam

Aku merindukanmu sejak detik pertama kau meninggalkanku
Dan raut wajahmu menjadi siluet manis yang tersimpan diingatanku

Seperti saat pertama melihatmu, aku langsung mencintaimu.
Dan seperti saat pertama mendengar tetes hujan. Aku langsung Merindukanmu

Tak taukah kamu, dalam tetes hujan, aku merasakanmu..
Sayangku, Jodohku yang telah pergi..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar