Kamis, 24 November 2016

Yang Tertinggal di Tahun 2015

Cuaca sedang Gelap, Mendung tak lagi tersembunyi di balik awan.

Aku terpaku, Lunglai tak Berdaya


Di sini,

Di akhir jalan

Sungguh berat menyadari Semua ini
Dengan Pikiran sesingkat itu, Kau memutuskan ku

Nyatakah ini ?

Benarkah yang terjadi ini ?

Akhirnya kau benar-benar pergi Meninggalkanku.


Aku berhenti Tersenyum dan Menatap Matamu
Dua bening menggenang disana



Aku tak sanggup menatap wajah itu.

Aku memejamkan mata, dan berharap segalanya hanya Mimpi.

Aku sungguh tak Rela Kehilanganmu.

 Tapi Kupikir,
 Jika itu Demi Kebahagiaanmu, Jika itu adalah Maumu. 
Aku harus menyetujuinya. 
Suka atau tidak, Terima atau Marah. 

luka ini Biar menjadi beku seiring waktu. 
Yang tertinggal di Tahun 2015 Silam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar