Jumat, 25 November 2016

Menangis Di Kereta

"Kereta Telah datang. Turun. Melompat malas. Mencari kursi dalam gerbong yang nyaris kosong. Senja mulai tua, mendung menambah tua cuaca. Gerimis turun di luar. Dari jendela muram itu bayang-bayang berkelebat. Kota-kota mulai bersolek dengan lampu. Hujan menderas di luar. Kereta semakin cepat. Naik kereta api untuk bisa menangis sendirian. Tangisan sendu. lalu mereda. Menjadi lega dalam sepi.” 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar