"Kereta Telah datang. Turun. Melompat
malas. Mencari kursi dalam gerbong yang nyaris kosong. Senja mulai tua, mendung
menambah tua cuaca. Gerimis turun di luar. Dari jendela muram itu bayang-bayang
berkelebat. Kota-kota mulai bersolek dengan lampu. Hujan menderas di luar.
Kereta semakin cepat. Naik kereta api untuk bisa menangis sendirian. Tangisan sendu. lalu mereda. Menjadi lega dalam sepi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar