Inilah kesendirian paling getir
bersatunya rasa tak berujung
“pada kebersamaan raga”
Haruskah saling tak acuh
sementara sayap itu
“masih mengepakkan sayapnya”
Derak getar itu nyaris seperti Ranting patah
meradang tersapu rasa yang membisu
Haruskah gelisah menertawakanku ?
di antara lemah hati
yang mendamba rindu bertubi-tubi
Aku butuh tanganmu,
untuk menyeka air mataku
‘bolehkah aku pinjam selamanya”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar